Sentani - Tampak suasana pagi yang gembira warga masyarakat, Babinsa Koramil 1701-14/Kemtuk Gresi Sertu Bohri Rahman melaksanakan pendampingan Lurah Hatib bapak Eko.P Bonsapia S, STP saat penyaluran bantuan pangan kepada warga masyarakat Kelurahan Hatib, bertempat di Kantor Distrik Kemtuk Gresi. Sabtu (30/9/2023).
Sebagai bentuk realisasi penyaluran bantuan pangan pemerintah kepada warga masyarakat, aparat kelurahan dipimpin langsung Lurah Hatib bapak Eko.P Bonsapia S, STP menyalurkan sejumlah bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 kg kepada 135 KK .
Baca juga:
Pergilah Anakku, Busur T’lah Dilepas
|
Sebelum penyaluran bantuan pangan Lurah Hatib Bpk Eko.P Bonsapia S, STP menyampaikan bahwa bantuan pangan berupa beras ini tidak disalurkan di semua kampung. Kita patut bersyukur kelurahan kita dapat bantuan beras ini.
"Hal ini patut kita syukuri karena dengan adanya kelebihan dan kekurangan tersebut. Kelurahan Hatib tidak mendapatkan dana desa, akan tetapi kita masih bisa menerima bantuan bantuan lain seperti bantuan pangan dari pemerintah Kabupaten, " ungkap Lurah Eko.
Kami menghimbau kepada warga masyarakat penerima manfaat bantuan pangan kelurahan Hatib agar dapat menerima dan memahami kegiatan penyaluran bantuan pangan ini dengan baik. Sehingga dengan adanya kelebihan dan kekurangan yang ada selama ini tidak muncul spekulasi bahwa kekurangan tersebut membuat masyarakat menjadi pesimis terkait dengan tidak adanya dana desa di kelurahan.
Kemudian untuk memperlancar kegiatan penyaluran bantuan ini, kami berharap kepada masyarakat penerima manfaat bantuan pangan agar selalu melengkapi administrasi seperti Kartu Keluarga, KTP masing masing kepala keluarga. Hal ini juga akan bermanfaat bagi keluarga masyarakat kelurahan Hatib ketika memproses administrasi yang akan diperlukan oleh kelurahan atau administrasi untuk pendidikan anak, imbuhnya.
Baca juga:
Cerita Rakyat Kecil di Balik Covid 19
|
Di tempat yang sama Babinsa Sertu Bohri Rahman mengatakan bahwa "program bantuan pangan berupa beras ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat untuk memenuhi kebutuhan beras. Sehingga masyarakat yang biasanya beli beras untuk sementara sudah tidak perlu lagi beli beras.Hal ini sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi, " jelasnya.
Selain itu warga masyarakat penerima manfaat bantuan pangan ibu Dorkas Nasatekay ketika diajak berbincang Babinsa menyampaikan bahwa keluarganya merasa senang karena terbantu dengan bantuan pangan beras 10 kg ini.
"Kami sangat senang dan terbantu dengan bantuan beras ini. Karena saat ini harga kebutuhan pokok selalu saja naik, seperti beras biasanya dijual di kios dengan harga Rp 15 ribu menjadi Rp 17 ribu perkilogramnya, " tutupnya. (Redaksi Papua).